Di
dalam dunia kedokteran, sesungguhnya, ada tiga jenis penyembuhan yaitu,
penyembuhan dengan sendirinya yang berarti alamiah dari dalam tahan
tubuh, dengan bantuan obat serta dengan bantuan peralatan. Ada kalanya
penyembuhan perlu memakai dua jenis tersebut sekaligus.
Kita tentunya telah melihat dan
merasakan dampak perkembangan pengobatan alternatif atau yang
menggunakan peralatan di Indonesia. Salah satunya, menjamurnya praktek
pengobatan akupunktur yang bertujuan meringankan hingga menyembuhkan
berbagai macam penyakit.
Namun, ada baiknya jika Anda mengenal
lebih dalam salah satu teknik pengobatan avasin yaitu teknik pengobatan
yang mirip dengan akupunktur namun bukan termasuk pengobatan alternatif
karena langsung ditangani oleh dokter.
Pada awalnya Terapi Avasin disebut
Awaasin Alkay, yang berasal dari bahasa Arab; Awaasin dan Alkay. Awaasin
berarti seperangkat instrumen (asal kata “ausun”: instrumen, bentuk
jamaknya: “awaasin”), sedangkan Alkay berarti pencapan dengan api.
Metode pengobatan alkay sudah dikenal berabad-abad lamanya sejak zaman
peradaban Mesir Kuno dan Babilonia, termasuk pada zaman Rasulullah SAW.
Metode ini dikenal sebagai Alkay Lama. Pada abad 16 M, para ilmuwan
Muslim, di antaranya Ahmad Ibnu Ruman, menyempurnakan metode pengobatan
Alkay lama, yakni menggantikan api untuk pemanas instrumen dengan
obat-obatan. Inilah yang kemudian dikenal sebagai Awaasin Alkay. Jejak
Alkay Lama yang masih digunakan kedokteran modern saat ini adalah metode
Kauterisasi.
Di Indonesia, metode pengobatan Awaasin
Alkay pertama kali dikembangkan oleh Ma’had Atthib al Islami di bawah
Yayasan Asy Syifa (1959-1966). Pada tahun 1987, Ma’had Atthib al Islami
dihidupkan lagi di bawah naungan Yayasan Ibnu Ruman. Pada tahun 2000,
dokter-dokter yang tergabung dalam IDAVI (Ikatan Dokter Avasinolog)
memperkaya dan memodifikasi metode pengobatan Awaasin Alkay dan
menamakan metode pengobatan tersebut Terapi Avasin. Ahlinya disebut
Avasinolog. Terapi Avasin merupakan metode pengobatan Awaasin Alkay yang
dimodofikasi dalam mengisi ruang kosong metode pengobatan kedokteran
biomedik modern, sehingga Terapi Avasin bukan merupakan metode
pengobatan alternatif.
“Kalau akupunktur lebih melalui jalur
meridian atau titik tengah, misalnya mentotok pada titik syaraf,
sedangkan kita prinsipnya lebih ke daerah pusat totok yang lebih luas
dari sekedar titik-titik syaraf tadi,”
Terapi Avasin ini, hanya boleh
diterapkan oleh dokter yang telah memiliki lisensi sebagai Avasinolog
sehingga ketepatan diagnosis dan terapi dapat dipertanggungjawabkan
dalam konteks kedokteran biomedik. Untuk mendapatkan lisensi tersebut
juga harus melalui privat sekitar 2 tahun dan harus lulus ujian
pendidikan khusus avasinologi.
Karena tekniknya berbeda, maka peralatan
yang digunakan juga berbeda dan khusus dikeluarkan yayasan Ibnu Ruman
tempat dimana metode asal negeri Syria atau sejak zaman Mesir Kuno dan
Babilonia ini di sempurnakan. Sehingga, perlatan tersebut tidak akan
dijual secara komersil, hanya dokter yang telah lulus menjadi terapis
avasin yang dapat menggunakannya.
“Bentuk jarum dan besarnya diameter
jarum berbeda-beda, karena setiap penyakit memerlukan perlakuan totok
syaraf yang berbeda pula, contohnya jarum yang ujungnya segitiga yang
umumnya digunakan untuk percabangan syaraf atau percabangan pembuluh
darah,” ungkap dr. Yaya.
Selain itu, menurutnya, teknik menotok
pusat syaraf juga berbeda seperti menekan, memijat serta
menggelintirkan/memutar tergantung dari jenis penyakit yang diderita si
pasien.
Berikut inilah penyakit yang dapat diatasi dengan terapi Avasin:
- gangguan nyeri (nyeri kepala, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri tendon, dan lain-lain),
- gangguan fungsional sistem organ (degenerative desease seperti darah tinggi, kencing manis, kegemukan, asma, stroke, lemah syahwat, dan sebagainya),
- gangguan infeksi (commond cold, myosis, tendenitis, TBC, kejang demam, sinusitis, dan sebagainya),
- gangguan neoplasma (tumor).
Selain therapeutik dan rehabilitatif,
terapi avasin juga dapat digunakan sebagai metode preventif dan promotif
seperti meningkatkan kebugaran, menahan atau memperlambat proses
penuaan, meningkatkan kesuburan, meningkatkan kecerdasan anak,
pencegahan stroke dan serangan jantung.
Alkay (Bio Elektric) Mengobati penyakit dengan perlengkapan elektronik seperti : wasir, ambiyen, sesak nafas, ginjal, lemah shahwat, ejakulasi dini dll.